Satu lagi perempuan hebat muncul di penghujung tahun 2023, sosok tersebut adalah Prof. Dr. Hj. Lilis Sulastri, S.Ag., MM., CPHRM., CHRA., Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung Periode 2023-2027.
Perempuan cantik kelahiran kota hujan (Bogor) ini, telah menjadi motivasi dan inspirasi bagi kaum Hawa lainnya. Bahwa, potensi dan kemampuan kaum Hawa bisa sejajar dengan kaum Adam, bahkan bisa menandinginya.
Bagi Prof. Lilis yang pernah menjadi Presenter pada International Conference Business and Management di Paris, France (2019) ini, bahwa perempuan punya potensi luar biasa, unggul dan hebat jika diekplorasi dan dikembangkan secara maksimal, untuk berkarya dan berkontribusi bagi institusi dan bangsa.
“Menjalani dan memilih jalan sebagai pendidik sekaligus pembelajar bukanlah hal mudah, belajar tanpa henti, terus memaksimalkan potensi diri, karena ilmu dengan pemahaman yang benar akan membangun karakter yang benar, untuk terus bersiap menapaki perubahan. Akar sebuah perubahan adalah bagaimana kita bersiap membuat sebuah keputusan, dan yang mempengaruhi keputusan adalah ilmu dan belajar. Semakin banyak ilmu, maka semakin banyak pilihan dalam mengambil keputusan”, ungkap Prof. Lilis yang juga Ketua Bidang Layanan Pengembangan SDM BP4 Provinsi Jawa Barat periode 2023-2027.
Capaian prestasi sekaligus prestise tertinggi bidang akademik sebagai guru besar di bidang Ilmu Manajemen merupakan integritas dan kapasitas yang harus dipertanggungjawabkan secara moral dan akademis.
“Capaian gelar jabatan akademik ini tentu menjadi tanggung jawab sepanjang usia dan memiliki nilai edukasi penting atas pilihan karir yang sudah diraih” ujarnya kepada Terasjabar.co, Senin (1/1/2024).
Recode DNA
Dipaparkannya, menjadi Guru Besar di bidang Ilmu Manajemen tentu melewati banyak hal, rintangan dan sekaligus membuka cara berfikir dengan jalan ilmu yang benar, bisa jadi kita harus mengkode ulang DNA kita, merubah sikap yang selama ini keliru memandang hidup, karena selalu ada hujan dan badai yang kita temui dalam perjalanan, tentu kita tidak perlu berdoa untuk memohon hujan berhenti, sejatinya kita berdoa agar payung kita bertambah kuat.
Lebih jauh Ia menjelaskan bahwa Deoxyribo Nucleic Acid merupakan rantai yang berisi kode kode tertentu, yang terdiri dari 4 alfabet ATGC (adenin, timin, guanin,citosin), jika alfabet tersebut disusun, maka panjangnya mencapai lebih dari 90 milyar km atau setara dengan 600 kali jarak bumi-matahari. Amaze..!
“Lalu apa fungsi kode tersebut? Ternyata memilik fungsi penting terkait seluruh data dan informasi yang dibutuhkan untuk membangun kehidupan”, terang Prof. Lilis.
Menurutnya, Jika seluruh potensi keunggulan serta bakat kita termuat dalam kode-kode DNA, maka tugas kita melalui belajar adalah mentranslasikan kode-kode tersebut dalam kehidupan nyata, namun seringkali kode-kode yang ada dalam tubuh kita tidak tersusun sebagaimana yang kita harapkan.
Oleh karenanya, perlu pengkodean ulang DNA kita, apakah bisa? tentu saja sangat bisa, caranya? rumusnya? perbaiki input atau masukan yang kita terima yang masuk kedalam diri, system dalam diri akan mengolah menjadi sebuah output sehingga menjadi jalan bagi kita untuk meraih jalan harapan cita cita dan kesuksesan.
Ia menjelaskan lagi, beberapa hal bias kita lakukan secara sederhana dan terus menerus dalam kehidupan kita, yakni: berikan tubuh dan fisik kita asupan dan vitamin yang halal dan baik, selalu mencari informasi dan pengetahuan dengan belajar dan bernilai kebaikan, mencari dan berada di lingkungan komunitas dengan rasa menghargai, menghormati dan toleran.
“Kemudian berikutnya adalah, belajar dan terus berlatih mengembangkan diri, improve self and skills dengan cara bertindak dan berkata yang baik. Tang terakhir, pamungkas dari segala hal yang kita lakukan adalah berdoa, bersyukur, be grateful, do’a adalah cara agar ketentuan dan ketetapan yang sudah digariskan menjadi jalan terbaik bagi kita dan menjadi yang terpilih untuk Tuhan dan semesta”, jelasnya.
Selamanya Pembelajar
Prof Lilis menambahkan, capaian gelar jabatan akademik tertinggi ini tentu menjadi tanggungjawab sepanjang usia dan menambah value of life atas pilihan karir yang sudah ditetapkan, pendidik adalah selamanya pembelajar, belajar pada kehidupan dan kebijaksanaan, harus menjadi prinsip dasar yang dibangun atas pilihan.
“Belajar pada hidup agar kita menjadi lebih bijak, belajar pada lingkungan agar kita lebih berperasaan human being, belajar dari siapapun, belajar tanpa henti, membaca buku apapun yang kita suka, belajar dari tindakan, belajar atas ucapan yang benar, dan tidak ada orang yang benar benar pintar, sebaliknya tidak ada orang bodoh, hanya ada kata terlambat. Apapun yang dapat anda lakukan, atau ingin anda lakukan, maka mulailah, keberanian untuk memiliki kecerdasan, kekuatan, tentu ada keajaiban di dalamnya”, jelasnya.
“Langkah kedepan, membuka pikiran, menjadikan diri bernilai manfaat untuk lingkungan, khoerun min naas, anfauhun lin naas, agar menjadi pribadi yang terpilih, bermanfaatlah untuk orang lain dan lingkungan sekecil apapun manfaatmu, namun bernilai besar untuk lingkungan, karena bisa jadi kita adalah semesta untuk manusia lain”, pungkasnya.
CURICULUM VITAE
- NAMA: Prof. Dr. Hj. Lilis Sulastri, S.Ag., MM., CPHRM., CHRA.
- PENDIDIKAN:
- S1: IAIN Sunan Gunung Djati Bandung/Perbandingan Agama
- S2: UNPAD Bandung/Magister Manajemen
- S3: UNPAS Bandung/Doktor Ilmu Manajemen
- PENGALAMAN ORGANISASI:
- Ketua MES Kota Bandung Periode 2022- 2027
- Pengurus ICMI Pusat Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Ummat Periode 2022-2027
- Wakil Sekretaris ISEI Komisariat UIN SGD Bandung Periode 2022-2025
- Anggota Dewan Pakar ICMI Orwil Jawa Barat 2022-2027
- Sekretaris 7 BKM Provinsi Jawa Barat 2023-2027
- Ketua Bidang Layanan Pengembangan SDM BP4 Provinsi Jawa Barat 2023-2027
- PUBLIKASI ILMIAH: https://scholar.google.co.id/citations?user=So41frgAAAAJ&hl=en