Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Barat memberikan bantuan sosial berupa penerangan listrik bagi 10 titik rumah di Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut. Secara simbolis, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, Drs. H. Ajam Mustajam, M.Si. kepada dua rumah di Kampung Lebakjaha, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Rabu (7/2/2024).
Program Kemenag Jabar Menerangi Kegelapan adalah program sinergi antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Corporate Cocial Responsibility (CSR) dari Bank BSI.
”Terimakasih atas sinergi antara FEBI UIN Bandung dan Bank BSI yang sudah membantu mewujudkan aksi mengabdikan diri kepada masyarakat yang kurang beruntung terkait penerangan, hari ini adalah awalan untuk 10 rumah di Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, kedepan target 100 rumah,” ungkap Ajam.
Ajam, mengatakan bahwa program ini diharapkan dapat meningkatkan standar hidup masyarakat. Hal ini juga dapat membangkitkan perekonomian karena sudah ada listrik dan tidak perlu ikut ke tetangga dan membayar setiap bulan.
”Sekarang sudah tidak perlu bayar sekitar 30 ribu per bulan untuk mendapatkan listrik, listrik ini gratis seumur hidup karena menggunakan energi surya. Hanya orang yang malas yang tidak bisa berkarya, jangan sampai tanah subur kita kelaparan karna kemalasan, maka silakan manfaatkan fasilitas ini dengan baik,” tuturnya.
Ajam juga berterimakasih terhadap pengorbanan seluruh pihak yang berkontribusi tenaga maupun yang mengurusi material (program) ini. Selain penerangan, diberikan juga bantuan satu buah televisi 14 inch setiap rumahnya.
”Teruskan perjuangan mulia ini, perjuangan yang sangat ditunggu dan diharapkan oleh rakyat Indonesia yang memang mungkin belum beruntung di dalam memiliki sambungan penerangan, doakan kami diberikan kelancaran membantu yang lainnya,” ucap Ajam.
Penerangan yang dipasang adalah Listrik Mandiri Rakyat (LIMAR) karya para santri Darul Hidayah Kota Bandung dibawah Yayasan Pilar Peradaban. Penerangan ini memanfaatkan solar panel dan dapat digunakan gratis tanpa biaya bulanan. LIMAR dapat bertahan lebih dari 10 tahun, diharapkan dapat membantu banyak tuna cahaya.
”Masyarakat yang tidak memiliki penerangan ini kebanyakan bukan karena jaringan atau tidak terjangkau, tetapi karena penghasilan dibawah Rp. 500.000,00, jadi baginya lebih utama membeli beras atau makan, dibandingkan membeli listrik, jadi sehari-hari menggunakan lilin atau ikut kepada tetangga,” jelas perwakilan pihak Yayasan Pilar Peradaban.
Hadir dalam kesempatan ini, Kepala Bagian Tata Usaha dan para Kepala Bidang, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Garut Dr. H. Saepulloh, S.Ag., M.Pd.I., Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas FEBI UIN Bandung, Prof. Dr. Hj. Lilis Sulastri, S.Ag., MM., CPHRM., CHRA., dan perwakilan dari Pihak BSI selaku penyalur Dana CSR.